Camping Lagi; Gn Batu, Jonggol

Hii Brosis,,

Gak kerasa udah mau masuk bulan Ramadhan lagi yah,, Sebulan lagi mudik lagi dah hehe 😀

Oiyah, mau share lagi nih hasil camping weekend kmaren, berhubung minggu ini udah masuk bulan puasa dan mesti mengurangi aktivitas jalan2, jadi kmaren kita sepakat untuk camping sekaligus buat ngilangin penasaran soal gunung yg lagi booming di kawasan Jabodetabek, yakni Gunung Batu yg ada di Jonggol.. 🙄

Saya dan Ahmad lagi, serta empat “rekan” yg lain :D, berkumpul di meetpoint di kawasan meruya sekitar jam dua siang, dan mulai start riding dengan tiga motor jam 3sore.. yah mohon maklum, masih pada pake jam karet soalnya 😀 . Mengambil rute Lebak Bulus – Ciracas – Cibubur – Jonggol kami sempatkan istirahat sekalian membeli nasi untuk bekal makan malam..

Siaapp berangkatt…

Nah untuk jalurnya setelah dari Cibubur menuju Jonggol lebih baik ambil arah Cariu saat di pertigaan jalan, yg bila kita ambil ke kanan akan menuju ke arah Jonggol Kota yg treknya semi Off-Road :D. Bila kita ambil arah Cariu jalan menuju kesini sangat bersahabat, hanya ada sedikit saja lubang2 di jalan.. Dari jalan ini silahkan buka map untuk panduan jalan kita, patokannya cari SDN Mengker,, SD ini posisinya sesudah Alf*mart & Ind*mart yg bersampingan di kiri jalan,, Kalau sudah ketemu SDnya kita ambil gang tepat di sebrang SD tsb, nah tinggal ikuti jalan aja deh untuk menuju ke Gn Batu,

Kami sempat mampir di Alf*mart yg saya sebutkan tadi untuk istirahat sejenak dan menambah perbekalan red: cemilan :lol:, oleh juru parkir kita disarankan untuk hati2, jgan ada yg tertinggal dan nyalakan lampu sein kiri karena jalur tersebut masih rawan kasus pembegalan 😦

hayoo tebak, juru parkirnya yg mana 😆

Oke, hatur nuhun akang juru parkir yg baik hati dan tidak sombong :D, Nah dari jalan raya ini menuju ke Gn Batu masih sekitar 15-18 km dengan kondisi jalan aspal berlubang, naik turun dan berkelok dengan hutan sisi kanan kiri diselingi rumah2 penduduk.. Jadi inget trek waktu riding ke Garut bulan lalu 🙄

Oiya, ada banyak pertigaan di sepanjang jalur kita, mantapkan hati saja untuk terus ikuti jalan aspal sampai ketemu plang di pertigaan, Kalau lurus menuju Gn Batu 3, kalau ke kanan ke Gn Batu 1, 2 nah kita ambil ke kanan.. Ini jalannya menanjak dengan kontur bebatuan, ikuti saja jalan ini sampai ketemu parkiran di kiri jalan dengan warung kopi & ind*mie di dalamnya :roll:,

Kita sampai disini sudah jam tujuh malam, untuk parkir motor kita kena biaya 20ribu per motor tanpa biaya tambahan lagi untuk naik ke gunung,. Rehat sejenak lalu kita start hiking diselingi istirahat sejenak sepanjang jalur pendakian yg biasanya ditempuh dalam sejam untuk mencapai area camping di bawah puncak.. Ada dua jalur pendakian disini yakni yg manusiawi dan yg kurang manusiawi 😆

Setelah jalan sekitar 20menit dari parkiran ada gubuk dari kayu di kiri jalan yg biasa dijadikan warung oleh warga di siang hari, cukup besar untuk berisitirahat, nah di depan gubuk ini ada pertigaan yg memisahkan jalaur mendaki yg bersahabat dan yg yaaahh you know lah :roll:, Kalo lurus mengikuti jalan jalur pendakian akan cukup landai tapi lumayan jauh jaraknya,, nah malam itu kita ambil jalur kanan yg treknya curam, licin, dan menganu sekali 😦

Pastikan alas kaki atau sepatu yg kita gunakan tidak licin dan hati2 saat berpijak karena jalur tanahnya rawan longsor, akhirnya setelah 1,5 jam perjalanan kita sampai di shelter camping yg sudah hampir penuh oleh tenda2 para pendaki yg sudah datang sebelum kami, untung saja masih kebagian tempat untuk mendirikan satu tenda, padahal rencananya kami akan mendirikan dua tenda, tapi karena keterbatasan tempat  ya dikondisikan saja lah ya hehe 😀

Sudah jam 9 malam setelah tenda siap huni, kita akhirnya bisa beristirahat dan makan malam dilanjuutkan acara sakral malam minggu yakni ngopi hehehe :roll:, tengah malam pun tiba para ladies beranjak ke dalam tenda untuk tidur dan yaa sudah bisa ditebak, saya dan ahmad kebagian jadi satpam bermodalkan sleeping bag di luar tenda 😆

Saya dan Ahmad pun ternyata gak bisa tidur malam itu, yoweslah kita buat kopi & wedang jahe lagi saja sambil sesekali ngobrol dengan pendaki lain di sebelah tenda kami.. inilah nikmatnya saat camping, sinyal HP yg terbatas tidak memungkinkan para pendaki untuk update status, upload foto, maen Getrich apalagi  COC 😆

Jadi para pendaki bisa ngobrol dan sharing dengan orang2 disekitar, bukan dengan manusia virtual :),

Sebelum jam 4 pagi sudah terdengar  derap kaki para pendaki yg mulai berangkat menuju puncak, kami tetap saja terlelap dalam kehangatan sleeping bag masing2, kita gak ada target harus sampai ke puncak karena kondisi puncak yg kurang luas, jalur pendakiannya juga lebih curam dengan tanah yg mudah longsor, belum ditambah antrian panjang untuk naik dan turun puncak cuma ada satu jalur coy, pagi harinya kita hanya mendaki sampai area di bawah puncak, sebelum tanjakan terakhir.. Pagi hari yg saat itu kurang cerah membuat sunrise yg ditunggu2 sedikit berkurang indahnya, tapi hangatnya sunrise selalu bisa menyegarkan badan2 yg lelah setelah pendakian malam hari 🙂

Sudah lewat jam9 pagi, kita pun beberes bersiap untuk turun, karena sinar matahari sudah gak hangat lagi, tapi panas :lol:, Jam 11 kita start riding untuk pulang melalui jalur yg sama yg kami lewati saat berangkat kemarin dan jalurnya tetap terasa nganu sekali :(, dan akhirnya kami sampai di jkt jam 3 sore.. Langsung bubar jalan untuk beristirahat di rumah masing2..

Well, Gunung ini cukup memberikan tantangan buat pendaki pemula macem saya ini, karena trek nya yg licin, rawan longsor dan menganu pokoknya :lol:, kalo brosis mau jalan2 kesini usahakan jangan cuma sendiri atau berdua, ramean aja biar lebih aman,, Dan juga pastikan sepatu atau sandal yg digunakan mumpuni untuk jalur yg licin,, Dan pastikan sampah2 selama kita camping kita bawa turun dan dibuang di tempat yg sudah disediakan, jangan asal dibuang di atas gunung.. 🙂

Oke brosis monggo diliat poto2nya, see you next ride yah.. Salam nganu 🙂