Hello lagi brosist,, 😀

Sudah 5 bulanan saya menggunakan helm ini baik untuk riding sehari – hari maupun untuk perjalanan keluar kota. Di artikel sebelumnya Review KYT Enduro,saya sudah bahas beberapa hal mengenai helm ini, lebih banyak di impresi fisiknya sih, nah kali ini yuk kita bahas impresi penggunaan helm ini.. Ini review pribadi lho yah, bisa jadi berbeda pengalamannya dengan pengguna yg lain..

– Good Things :twisted:

• Clear Visor 11-12 performanya dengan RC7 yg sebelumnya saya pakai, cerah tanpa glance yg mengganggu meskipun dipakai saat kondisi hujan.
• Dark Visor helm ini kurang gelap, dan ini bisa jadi pro atau cons sesuai selera bikernya,. Untuk saya dark visor yg masih termasuk terang ini berguna saat riding di malam hari. Yupp dark visor tsb cukup bisa diandalkan di jalanan dalam kota ataupun untuk menghindari sorot lampu tembak dari arah berlawanan.. U know what i mean lah yaa 🙄
• Chin Guard yg ada di bagian dagu berfungsi dengan baik mencegah benda2 asing masuk melalui celah bawah helm,. tapi kalo debu masih tetep aja ada yg bisa masuk. Maklum jalur daily riding saya debunya lumayan mengganggu.
• Double D Ring Lock paten membuat hati lebih merasa aman saat berkendara, meskipun rada ribet pas makenya hehe
• Cap/Topi yg cukup panjang cukup efektif menghalau sinar matahari dan saat hujan pun cap ini bisa mengurangi air hujan supaya tidak langsung mengenai visor helm.
• Visor Seal bekerja dengan baik pada saat hujan, meskipun masih ada air hujan yg rembes namun hanya sedikiiitt saja dan tidak mengganggu visibilitas meskipun visor ditutup.

– Less Things 👿

• Bobot, ini yg cukup mengganggu saat dipakai untuk perjalanan jauh. lumayan bikin pegel di leher bro 😦
• Kurang Senyap, untuk hal ini saya pastikan kalau RC7 yg sebelumnya saya pakai lebih senyap saat digunakan. bisa jadi karena helm ini ruang memiliki ruang kosong yg lebih banyak dibanding KYT RC7.
• Clear Visor Berembun, hal ini terjadi saat clear visor ditutup tapi motor dalam kondisi diam atau berjalan pelan – pelan, baik kondisi terang ataupun saat hujan hal ini tetap terjadi. Solusinya ya dibuka sedikit clear visornya atau dengan hanya mengandalkan dark visor saja.

Oke brosis, semoga berguna yaa..

Hai haii… Long time no see yah.. hihi  😀

Artikel review lagi nih brosis, mau share aja nih review helm full face yg sekarang rutin saya gunakan untuk riding harian yakni KYT Enduro.. Helm ini saya beli dua bulan yg lalu di outlet Jakarta Helmet yg ada di Jl. Panjang, Jakarta Barat seharga 530rb dengan ukuran L. Kok gede amat mas ukuran kepalanya,,?? Size kepala saya sih normal, cuma rambut kribo saya yg memaksa saya harus beli helm dengan ukuran ini,, XD

Size L, certified DOT

Well menurut saya, sebenarnya ini helm harian yg modelnya dibuat menyerupai helm Enduro/Supermoto. Helm ini sudah bersertifikat SNI & DOT sebagaimana helm KYT yg lain. Untuk pengunciannya juga sudah menggunakan system Double D Ring, yg pemasangannya sedikit lebih ribet dibanding penguncian helm yg biasanya tinggal klik saja namun di sisi safety jelas lebih sip, lha wong helm pembalap motoGP juga pake double D Ring untuk pengunciannya.. oiyah just info sebelumnya saya pengguna helm sejuta umat yakni KYT RC7 😀

Busa helmnya lumayan tebal dan empuk, terdapat chin guard di bagian dagu untuk mencegah debu atau benda2 asing masuk dari bawah dagu.. Sudah terdapat double visor juga di helm ini, meskipun dark visor nya masih kurang gelap sih menurut saya, untuk clear visor nya yaa pasti clear hehe.. Dark Visor bisa dibuka dengan menggeser slider yg ada di sebelah kiri helm.

Satu hal yg cukup menjadi perhatian saya, yakni bobot helm yg agak berat, lebih berat dibanding RC7 yg sebelumnya saya gunakan. Untuk yg sebelumnya terbiasa pakai full face sih gak akan kaget dengan bobot helm ini, tapi untuk yg sebelumnya terbiasa pakai helm open face akan butuh sedikit adaptasi dengan bobot helm tsb. Dan kelemahan helm dengan model supermoto tentunya adalah hempasan angin. Jadi jangan harap bisa nyaman kebut2an menggunakan helm ini, toh saya sama miro gak pernah ngebut ini 😀

So far bagi saya helm ini cukup memuaskan, dari sisi penampilan pun bikin kelihatan beda di jalanan hehe,, Yg terpenting selalu utamakan safety di jalanan.. Safety kendaraannya mesti safety juga ridernya..

Because the most important thing is to Ride the rider that controlling the bike

Well, keep Safety Riding brosis.. Review lanjutannya bisa dibaca disini.. Salam nganu.. 🙂

Helloo brosis..

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yg menjalankan,, tinggal 27 hari lagi lho menjelang lebaran 😆 Artikel review lagi nih brosis, kali ini buat gloves yg saat ini rutin saya gunakan untuk daily use, jalan2, atau juga pas riding keluar kota..

Untuk gloves saya punya dua pasang dengan merk dan harga yg sama, namun dengan tipe yg berbeda hehe 🙄 yakni Gloves Respiro Ignition & Shortrack DB keduanya saya beli dengan harga masing2 88 ribu rupiah.. Tiga bulan setelah menggunakan Respiro Ignition saya akhirnya nambah lagi glovesnya dengan tipe shortrack. Saya bukan penyuka sarung tangan dengan bahan kulit/leather, makanya saya ambil gloves berbahan kain, yaa dengan resiko bahan gloves ini yg lebih soft dan tidak waterproof..

Kedua gloves ini hampir sama aja sih sebetulnya untuk bahan dan modelnya,, hanya motif stripe, airflow di sela2 jari,  bahan anti slip nya saja yg sedikit berbeda, dimana Respiro Ignition terlihat lebih kasar dibanding shortrack, namun dalam prakteknya sama2 bagus untuk material anti slipnya.. dijamin gak licin pas pegang grip gas, meskipun kondisi basah anti slipnya masih bekerja dengan baik.. two thumbs for this 🙂

Respiro Ignition & Shortrack DB

Mesh di sela2 jari membuat telapak tangan kita terasa nganu 🙂

Kalo modelnya mirip kenapa mesti beli dua pasang bro,?? Nah, ini karena Respiro Ignition cenderung lebih hangat dan kurang terasa airflownya bila digunakan untuk riding di siang hari,, Untuk informasi saja tiap hari saya riding di kawasan industri yg letaknya di pinggir Selat Sunda, kebayang kan panas dan gersangnya.. Makanya saya beli Respiro Shortrack yg pada bagian sela2 jarinya terbuat dari mesh/jaring2 sehingga angin bisa masuk dan mendinginkan pergelangan tangan saya saat riding di siang hari.. Sedangkan untuk Respiro Ignition lebih sering saya gunakan untuk perjalanan riding ke luar kota.

Oiya Gloves Shortrack ini juga yg saya gunakan saat saya mengalami kecelakaan dua bulan lalu bisa dibaca di sini, dan gloves ini cukup melindungi tangan saya saat saya terjatuh ke aspal.. Oke brosis pendek saja ya review kali ini.. Nah monggo dilihat2 gloves Respiro yg lain disini brosis.

Always keep safety riding yah.. Salam Nganu 🙂